0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Siaran Pers No 999/SP.BIRKOM.IPB/VII/2021 : Pakar Ekonomi IPB University Ulas Economic Survival Selama PPKM Darurat

Siaran Pers No 999/SP.BIRKOM.IPB/VII/2021 : Pakar Ekonomi IPB University Ulas Economic Survival Selama PPKM Darurat

Artikel

Siaran Pers
IPB University
No 999/SP.BIRKOM.IPB/VII/2021
Bogor, 12 Juli 2021

Pakar Ekonomi IPB University Ulas Economic Survival Selama PPKM Darurat

PPKM atau yang dikenal dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat secara resmi telah ditetapkan mulai dari 3 Juli hingga 20 Juli 2021. Adanya PPKM tentu memberikan tantangan baru bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ekonomi. Hal ini mendorong Fakultas Ekonomi Manajemen (FEM) IPB University menggelar webinar “Economic Survival selama PPKM Darurat”, (9/07).

Diskusi ini menghadirkan Raden Rauf, Alumni IPB University yang kini menjadi content creator dan influencer di media sosial serta Dr Iman Sugema, Dosen Departemen Ilmu Ekonomi FEM IPB University.

Dr Iman Sugema mengungkapkan sudut pandangnya di bidang ekonomi yang berkaitan dengan dampak pandemi. Menurutnya, semua sektor terdampak negatif.

“Dalam konteks yang sekarang, sebetulnya dampaknya jauh lebih parah. Karena sebagian besar penganggur itu adalah penganggur baru dari sektor pariwisata, hotel, travelling dan restoran,” tambahnya.

Di lain sisi, Dr Iman mencermati peluang baru di masa pandemi. Yaitu prospek ekonomi di dunia digital. Pada tahun 2005, Dr Iman menghitung pengguna telepon genggam sekitar 750 ribu. Saat ini penggunanya sudah mencapai 300 juta.

”Jadi situasinya sangat drastis berkembang. Artinya dari situ saja sudah terbuka market yang sedemikian lebar. Sehingga semua orang yang punya pemikiran kreatif yang bisa merebut celah-celah ini dan akan memiliki peluang berhasil lebih baik. Sementara itu, dari aspek manajemen, maka dalam hal ini teori mengenai cooperation lebih banyak terbentuk dari industri sosial media,” imbuh Pakar Ekonomi Makro IPB University ini.

Besarnya peluang di dunia digital ini dibenarkan oleh Raden Rauf. Konten creator menjadi salah satu profesi yang ditekuni oleh Raden Rauf. Selama pandemi, Rauf masih bisa menjalankan profesinya untuk membuat konten.

“Apabila banyak orang yang berpikir bermain Media Sosial (Medsos) itu untuk seru-seruan, kenapa tidak coba berpikir sebagai content creator-nya. Aslinya saya tidak mengerti tentang cinta-cintaan, tapi dipaksa dengan keadaan, saya akhirnya belajar. Dulu awalnya orang bertanya tentang cinta-cintaan, saya menjawab dengan sambil bercandaan, dan akhirnya viral. Di saat itu saya akhirnya berpikir bahwa apa yang saya katakan sudah mulai didengar,” ujar Alumnus FEM IPB University ini.

Raden Rauf mengungkapkan bahwa ilmu manajemen yang telah ia pelajari di IPB University tetap dapat ia gunakan. “Dari IPB University kan saya belajar ilmu marketing sehingga saya bisa menjual apapun. Saya hitung-hitungannya begini: waktu itu kan sangat berharga, jadi saya membuat manajemen waktu. Saya bekerja dari pagi sampai sore dan malamnya saya membuat konten. Setelah itu saya berpikir, dengan full di rumah, maka saya bisa mengatur waktu saya sendiri. Hendak membuat konten jam berapa, mau main sama anak jam berapa. Hal ini yang membuat saya berani untuk resign dari pekerjaan saya dulu. Saya juga sudah mendiskusikan hal ini dengan keluarga,” pungkas mantan pegawai Astra Group ini. (SMH/Zul)

Kata kunci: Ekonomi, PPKM Darurat, Pandemi, FEM, IPB University, alumnus IPB

Kategori SDGs: SDGs-3, SDGs-4, SDGs-8
========================
Biro Komunikasi
IPB University
http://ipb.ac.id
https://ppid.ipb.ac.id
http://greencampus.ipb.ac.id
http://covid19care.ipb.ac.id
Telp: 0251-8622642
WA : 0813-1114-5893
Email: biro.komunikasi@apps.ipb.ac.id
Fb: @ipbuniversity
Twitter : @ipbofficial
IG : @ipbofficial
Line : @ipbuniversity

× Butuh bantuan?
Skip to content