0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University mendapatkan kunjungan dari Asian Development Bank (ADB), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI. Kunjungannya ke Science Techno Park (STP) IPB University itu dalam rangka fact finding mission for primestep project.

Tim fact finding mission for primestep project diterima oleh Wakil Rektor IPB University bidang Inovasi dan Bisnis sekaligus Kepala LKST, Prof Erika B Laconi beserta jajaran Gedung STP IPB University, Kampus Taman Kencana, Bogor, 28/7.

Dalam kesempatan itu Prof Erika B Laconi menyampaikan, kunjungan ADB ke STP IPB University dimaksudkan untuk melihat kesiapan IPB University menjalankan Program Hibah Luar Negeri (PHLN) dalam upaya pengembangan hilirisasi, komersial inovasi. Agar hasil inovasi, karya perguruan tinggi bisa semakin hadir di tengah masyarakat.

“Kehadiran reviewer dan evaluator ADB, yang hampir semua negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) hadir, termasuk Bappenas dan Ditjen Dikti, dalam rangka melihat kesiapan IPB University, baik secara program, sumber daya manusia (SDM) maupun fasilitas,” ungkapnya.

Selain itu, Prof Erika menyampaikan, LKST IPB University melalui pendanaan ini akan segera memiliki gedung halal. Keberadaannya dinilai penting, demi memastikan kehalalan semua produk inovasi IPB University.

“Kami siap menjalankan program PHLN 2023 – 2028. Dimulai dengan pembangunan gedung halal, sekaligus pengembangan program pendukung STP secara kelembagaan dan SDM. Sehingga produk inovasi IPB University siap berada di masyarakat bahkan di kancah internasional,” jelas Prof Erika.

Dalam kesempatan sama, Wakil Kepala LKST IPB University bidang Inovasi dan Alih Teknologi, Dr Tri Prartono menyampaikan, fact finding mission for primestep project juga sebagai upaya memberi masukan bagi pengembangan STP IPB University. Hal ini sebagai bentuk strategi komersialisasi produk inovasi menuju IPB University sebagai Technosocio Entrepreneurial University yang unggul secara global.

“Fact finding ini upaya memastikan bagaimana akuntabilitas keuangan, kesiapan dokumen, manajemen keuangan, SDM, sosial, lingkungan hingga dimensi gender. Ini merupakan kesempatan dalam memfasilitasi peneliti bahwa produk bisa digunakan, memastikan teknologi siap untuk industri dan fact finding ini dalam rangka ingin mengetahui fakta di lapangan,” tutur Dr Tri Prartono.

Sementara itu, Rektor IPB University, Prof Arif Satria dalam sambutannya secara virtual menyampaikan apresiasinya atas kedatangan ADB, Bappenas dan tim Ditjen Dikti. Melalui STP, kata Rektor, IPB University telah membina sekitar 600 tenan atau 30 tenan setiap tahunnya.

“Saat ini masih menjadi tantangan bagaimana mengkomersialisasikan produk inovasi agar dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat. Hadirnya STP merupakan rencana strategis, khususnya di IPB University,” sebut Prof Arif.

Rektor IPB University menyebutkan, telah banyak inovasi IPB University yang siap untuk dikomersialisasikan. Salah satu diantaranya adalah produk nasi berbahan jagung atau singkong.

“Tahun ini kita akan memproduksi healthy food and beverage. Saya berharap dengan kehadiran tim dari ADB, Bappenas dan Kemendikbud Ristek ini, STP IPB University menjadi berkembang dan tumbuh besar,” ujarnya. (*/Rz)

 

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/07/lkst-ipb-university-mendapat-kunjungan-dari-tim-reviewer-asian-development-bank/3a5ac8071fb6f7fda65afab06f8dae8c

Skip to content