0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Penyelenggaraan manajemen risiko di IPB University telah dirintis sejak tahun 2018.  Dalam dua tahun terakhir, manajemen risiko IPB University telah berkembang antara lain dengan terbentuknya unit struktural yaitu Kantor Manajemen Risiko dan Perlindungan Lingkungan Kerja (KMRPLK). Unit ini  memiliki tugas mencakup risiko-risiko fundamental, seperti keamanan, keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja (K3L).

Dalam satu tahun mendatang, direncanakan perluasan dan pendalaman program-program manajemen risiko antara lain terkait dengan manajemen risiko (MR) Strategis. Dalam rangka persiapan penyelenggaraan program-program MR Strategis, dibutuhkan pemahaman yang memadai tentang prinsip-prinsip, kerangka kerja, dan metode pendekatan dalam proses MR Strategis yang telah menjadi best practices dalam berbagai organisasi terkemuka.

KMRPLK menyelenggarakan Workshop bekerjasama dengan Ernst & Young Indonesia, lembaga  jasa profesional multinasional, secara daring, 11/1. Pada workshop ini mengambil tema Manajemen Risiko Strategis dan menghadirkan Bangkit Kuncoro dari EY Indonesia sebagai narasumber.

Dr Aceng Hidayat, Sekretaris Institut sekaligus Kepala KMRPLK menyampaikan bahwa IPB University masih memiliki berbagai tantangan dalam pencapaian visi jangka panjang sebagai techno-sosio-entrepreneurial university, baik yang sifatnya strategis dan juga operasional. Ia melanjutkan, workshop kali ini difokuskan terlebih dahulu pada identifikasi risiko-risiko strategis yang diturunkan dari Rencana Jangka Panjang IPB University 2019 – 2045 dan Rencana Strategis IPB University 2019 – 2023.

“Kita harus bisa membedakan risiko dan persoalan. Ini adalah tahap awal dalam mengidentifikasi risiko strategis yang disampaikan oleh narasumber,” katanya.

Ia menjelaskan, salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan menyusun kalimat risk-metaverse, kalimat yang menggambarkan penyebab, kejadian risiko, dan dampaknya. “Jika kita sudah mampu menyusunnya, ini adalah langkah dalam identifikasi risiko yang nanti akan mempermudah dalam menyusun strategi mitigasinya,” tambah Dr Aceng Hidayat.

Diskusi yang dipimpin oleh Prof Priyarsono ini berlangsung sangat hangat. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok yang masing-masing mendiskusikan sasaran strategis IPB University berdasarkan Renstra dan mengisi Formulir Risiko Strategis. Formulir Risiko Strategis ini kemudian disampaikan bersama di forum besar untuk didiskusikan.

Output lain dari workshop ini adalah mengidentifikasi urutan-urutan risiko yang paling signifikan. Urutan ini  mempertimbangkan masukan dan saran dari para peserta workshop, dan dapat diperluas ke tingkat pimpinan IPB University serta unit kerja.

Dari hasil workshop juga, didapatkan  tiga risiko yang dinilai oleh peserta paling signifikan. Risiko tersebut antara lain inovasi yang dikembangkan dipersepsikan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat; kegagalan inovasi dalam mengidentifikasi permasalahan masyarakat; dan  kegagalan membangun kolaborasi dengan industri. Harapannya, hasil workshop ini menjadi masukan kebijakan pimpinan IPB University dan dapat diduplikasi dengan jumlah peserta yang lebih banyak dan beragam. (*)

 

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/01/kmrplk-ipb-university-gelar-workshop-manajemen-risiko-strategis/eb21c2db85db9ea54651357971eb817a

Skip to content